Saturday, November 10, 2007

water injection

Water Injection atau sering disingkat dengan Wa-i, mungkin agak aneh didengar, meng’injeksi’ air ke dalam ruang bakar mesin… hmm.
Namun ternyata banyak keuntungan yang didapat dari metode tersebut.
Wa-i sendiri bukan hal yang baru, bahkan metode ini sudah digunakan waktu perang dunia ke-2 pada pesawat tempur untuk meningkatkan tenaga mesin pada saat penyerangan.

Panas adalah masalah utama pada mesin, dan dapat menyebabkan cepatnya kerusakan komponen mesin sehingga menurunkan performance mesin itu sendiri. Panas pada ruang bakar mesin bisa mencapai 1100 derajat Celcius! apalagi mesin tersebut menggunakan Turbo atau SuperCharger.

Wa-i bekerja dengan cara menurunkan suhu ruang bakar yang tinggi tersebut, yaitu akibat udara yang dihisap mesin menjadi dingin karena bercampur dengan kabut air, dengan demikian dapat memperlambat terbakarnya bensin. Hal ini bisa sepadan dengan menggunakan bensin beroktan tinggi sekitar setara angka oktan 113.
Ini menguntungkan karena timing pengapian bisa dibuat lebih maju (advance) tanpa gejala knocking (ngelitik), dan power yang dihasilkan mesin menjadi lebih besar. Secara teori, butir halus air akan terpecah menjadi uap pada suhu panas ruang bakar, ini menghasilkan tenaga tambahan ekstra bagi mesin.

Keuntungan Wa-i:
- Memungkinkan untuk menyetel campuran bensin seirit mungkin (LEAN)
- Memungkinkan untuk menyetel Timing Pengapian lebih maju (ADVANCE) untuk mendapatkan torsi lebih besar.
- Menjaga ruang bakar tetap bersih, karena selalu terbilas oleh uap air tadi.
- Mencegah penumpukan Carbon di ruang bakar.
- Menjaga stabilitas suhu mesin
- Mencegah terjadinya Knocking/Pinging (ngelitik).
- Menurunkan kadar polusi NOx karena suhu ruang bakar tidak tinggi.
- Bisa menggunakan Premium tanpa gejala ngelitik.
- Dapat dicampur dengan alkohol/methanol untuk mendapatkan nilai oktan yang lebih tinggi.

Namun ada juga efek negatifnya lho…
- Karena tidak terjadi Knocking/Pinging (ngelitik), menjadi susah bagi kita untuk mendeteksi kualitas bensin.
- Knalpot relatif perlu perhatian dari kemungkinan berkarat.
- Bisa membatalkan kontrak service bagi mobil baru yang masih dalam garansi service.
- Ada kerja ekstra untuk selalu memantau kondisi tangki air.

Sering orang bertanya-tanya…

Apakah dapat menimbulkan Water Hammer?
Debit air yang diinjeksi adalah kecil sekali, bisa di bilang dalam satuan butir air. Dan ketika masuk ke ruang bakar yang bersuhu tinggi butir air akan pecah menjadi uap air, jadi sudah tidak dalam wujud air utuh.
Dengan kata lain, Wa-i tidak mengakibatkan musibah Water Hammer.
Dalam suatu candaan para rekan senior yang telah mengaplikasikan Wa-i sejak tahun 2002 lalu di berbagai mobil dikatakan… “water hammer baru terjadi jika pada saat mesin berputar di rpm tinggi kemudian dari karburator disiram air segayung.. BYUURRR”.. baru deh…. K.O. si mesin.

Air yang digunakan untuk Wa-i ini adalah AIR MURNI, bisa pakai Air Aquadest atau Air Accu botol warna BIRU.
Jangan menggunakan air yang mengandung mineral seperti : Air Sumur, Air Ledeng, Air Aqua, dsb. Karena akan membuat korosi/ karat.

Untuk hasil lebih bertenaga lagi, air murni dapat ditambahkan pula Alkohol / Methanol dengan campuran 1:5 sampai 1:3

Melalui sharing ini, saya coba contohkan pada mobil saya. Dan pada bagian ini saya sebut sebagai Wa-i Stage-1.

Pada Wa-i stage-1 ini, air akan masuk diatur oleh keran (regulator) dan di filter oleh One Way Filter, kemudian akan keluar berupa percikan halus air melalui jarum suntik, kemudian air tersalur masuk melalui selang ke Vacuum yang ada di karburator atau intake Plenum.

Saya mencontohkan disini dengan memanfaatkan selang vacuum yang asalnya dari Intake Plenum menuju Fuel Pressure Regulator, kemudian saya cabang dengan cabang T, untuk memasukkan Wa-i ini.

KOMPONEN

Komponen yang digunakan untuk Wa-i sangatlah murah dan mudah didapat, antara lain:
1. Filter Penghisap Aquarium
2. Regulator Air (keran)
3. One Way Filter
4. Jarum Suntik ukuran 24G
5. Cabang Selang Aquarium T
6. One Way Filter

Note: Jika sulit mendapatkan komponen tersebut, bisa pesan langsung ke Dikwan Septiawan

PERAKITAN

Gambar di atas adalah diagram Wa-i Stage-1, dengan keterangan gambar sbb:
1. Filter Penghisap
2. Regulator Air (keran)
3. One Way Filter
4. Jarum Suntik ukuran 24G
5. Cabang Selang Aquarium T
6. One Way Filter

Jarum suntik yang digunakan bisa bermacam-macam (24G, 25G, 26G, 27G, dst), jadi bisa disesuaikan dengan kebutuhan debit airnya pada mesin Anda. Hal ini karena karakter mesin berbeda-beda.

Untuk merakit jarum dengan selang dan One Way Filter, perlu sedikit ketelitian. Pastikan komponen ini di Lem dengan lem super.

Persiapan selanjutnya adalah membuat Tangki Air.
Tangki air dapat menggunakan berbagai media, saya contohkan dengan menggunakan termos plastik yang dibeli di supermarket dengan kapasitas tampung 2liter.

IMPLEMENTASI

Setelah semua komponen sudah dirakit dengan rapih, selanjutnya memasangnya pada mesin.

Gambar di bawah memperlihatkan posisi Tangki Air pada ruang mesin mobil saya.

TEST

Dari hasil test jalan, tenaga yang dihasilkan cukup berasa perbedaannya.
Tarikan dirasa ringan dan panjang, mulai dari RPM bawah hingga Redline dilalui mulus tanpa knocking (ngelitik) sekalipun bensin digunakan Premium murni.

IMPROVEMENT Wa-i Stage-1

Setelah menimbang-nimbang,.. kurang benar jika saya men-cabang vacuum yang menuju Fuel Pressure Regulator.
Hal ini mengakibatkan pada saat di RPM tinggi, FPR tidak bekerja optimal untuk menjaga tekanan bensin karena tekanan Vacuum terbagi dengan Wa-i ini.

Untuk itu saya putuskan untuk membuat jalur vacuum lain yang kebetulan ternyata ‘tempat’nya sudah disediakan oleh komponen mesin itu sendiri.
Nantinya saya akan pindahkan Wa-i ini melalui jalur baru tersebut.

Semoga bermanfaat.

Saftari.

Sumber Referensi:
Milis wateralcojet@yahoogroups.com
CRC Handbook of Chemistry and Physics,77th Edition, CRC Press, 1997, ISBN 0-8493-0477-6.
Improve energy efficiency in vehicles - better-mileage.com
Water Injection Thermodynamics by Eric Fahlgren, 19 September 2003
Water Injection Project - Karlsnet.com, 5 February 2002
Water Injection For Your Turbo By Member David Lewis
Do-It-Yourself Water/Alcohol Injection System and Intercooler Sprayer by Dawes, 21 March 2000
Water Injection By Robert Mann, 27 September 2001, Revised 07 July 2003
Do-It-Yourself Water Injection System by Ron Novak, 1980
Nasa Water-Alcohol Injection Reports - Heinicke, Orville H ,NACA WR-E-264 NACA-MR-E5H12 , August 1945


source :

http://saft7.com/?p=144

Thursday, November 08, 2007

Seting Kopling Manual

Seting Kopling Manual
Sesuai Gaya dan Kebutuhan


Ini menyangkut gaya dan kebutuhan pengendara motor laki alias motor sport atau bebek kopling manual. Cukup setingan standar. Yang penting nyaman dipakai. Sip diajak melibas kemacetan atau nafas bisa enggak putus di jalanan panjang.

Modalnya, tahu dua bagian penting yang mendukung. Adalah, celah klep dan jarak main handel kopling. Biasanya, kan mekanik hanya mengambil standar umum. Padahal, setiap orang punya gaya bawa motor berbeda.

“Termasuk perbedaan fisik. Jari-jari tangan setiap orang berbeda. Pengaruhnya jarak main handel kopling,” bilang Soehardjo AR, Manager Service Division, PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) di Jakarta Timur.

KLIK - DetailPaling utama sih tengok celah klep (gbr. 1). Prinsipnya kuda besi kayak Honda Tiger, Yamaha Scorpio-Z, dan Suzuki Thunder 125. Ketiga motor ini punya standar minimal dan maksimal clearence valve.

Buat Thunder celah klep masuk 0,1 mm dan buang 0,15 mm. “Motor bisa enak buat jalanan seperti Jakarta,” beber Hasan Basri, mekanik Hasan Motor, Kelapa Dua Raya, Jakarta Barat.

“Honda Tiger ukur di antara 0,12 mm-0,15mm buat klep masuk. Klep buang 0,17 mm dan 0,20 mm,” tambah Ribut Wahyudi dari AHASS Bintang Motor, Bintang Niaga Jaya, Cibinong, Bogor.

Soehardjo kasih patokan sederhana. Kalau diset di ukuran minimal, motor pas dibawa buat kawasan macet atau padat merayap. Respon putaran mesin lebih baik saat lewat di kemacetan. Ini kebalikan kalau diset celah klep longgar. “Paling pas sih ukuran celah klep di tengah-tengah,” jelas Soehardjo yang murah senyum itu.

Berikut juga respon kopling. Ini juga menentukan putaran mesin di setiap perpindahan gigi (gbr. 2). “Ambil jarak yang terjauh 5 cm - 7 cm,” sahut Hasan.

“Ukuran di Thunder sama untuk Tiger,” ingat Ribut lagi.

source : http://www.motorplus-online.com

Substitusi Kampas Kopling

Substitusi Kampas Kopling
Jeli Cari Pengganti

Sedikit berpikir lebih untuk mensiasati keuangan atau kebutuhan, sah saja dilakukan? Salah satunya, memakai part atau komponen yang bisa subsitusi antar varian. Misal, kampas kopling.

Langkah begini ditempuh bukan semata persoalan harga. Bisa terjadi karena barang yang dicari tidak qtau susah ditemui. Tetapi ingat, jangan sampai pemakaian komponen substitusi itu justru membawa akibat buruk di motor!

Makanya, dituntut lebih jeli melihat komponen yang dipakai sebagai pengganti. Selain bentuk luar yang terlihat sama, perhatikan juga ketebalan atau alur detail kampas kopling dimaksud.

Ketimbang penasaran, ini dia kampas kopling yang bisa saling tukar.
HONDA BANYAK PERSAMAAN
Unutk besutan lambang sayap mengepak ini, kampas kopling Astrea Grand bisa dipakai untuk Tiger 2000. “Tapi jumlah harus ditambah. Karena Grand hanya pakai 4 lembar, sedang Tiger 5 lembar,” ujar Kardi, pemilik Kardi Mulia Motor, di Jl. WR Supratman, No. 13, Kp. Utan, Ciputat, Tangerang.KLIK - Detail

Menurut pria berkumis itu lagi, masih bisa lebih hemat! Lantaran tidak usah langsung beli lima lembar. Tapi buat kampas tambahan, bisa pakai kampas bekas dengan kondisi masih lumayan bagus.

Begitu juga kampas kopling Honda CB200 yang katanya langka. “Bisa pakai milik Kawasaki Ninja. Ukuran dan bentuk sama,” jelas Anto Suratman dari Perjuangan Motor di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Anto juga bilang, pemakai Honda CB100 dan CB125 bisa saling tukar kampas dengan GL100 dan GL125. Juga sama dengan Honda Grand. Bahkan Supra, GL-Max, GL-Pro Neo Tech sampai generasi Tiger kampas kopling tetap sama. Jadi, soal subtitusi Honda paling banyak persamaannya.

KAWASAKI AGAK SPESIFIK
KLIK - DetailPemilik Kawasaki Kaze serta Blitz R atau Blitz Joy, rada lebih spesifik. Itu karena ulir kampas kopling memang beda sama motor lain. “Bentuknya garis miring selebar pelat itu sendiri,” ujar Rifky dari Rizky Motor di Jl. Raya Peninggilan, No. 22, Ciledug, Tangerang.

Tapi tenang, usah khawatir! Bisa kok mengaplikasi kampas kopling milik Kawasaki GTO. Meski termasuk motor lumayan lawas, tapi peranti penyalur tenaga itu tetap sama dengan motor baru.

Pemasangan juga nggak repot! Soalnya, semua serba sama. Bentuk dan jumlah tonjolan pun sami mawon. Ada delapan pengunci ke rumah kopling.

SUZUKI MIRIP-MIRIP
Jika punya Satria F-150 atau TS125 atawa Thunder 125, maka kampas kopling bisa saling tukar. Soal harga, punya TS125 bisa dibilang lebih murah. Hanya sekitar Rp 15 ribu per lembar.KLIK - Detail

“Kalau mau lebih murah lagi, bisa pakai punya Suzuki GP125. Itu motor 80-an,” ujar Rustomo dari SIN Motor di Jl. Panjang, Cidodol, Jakarta Barat. Peranti orisinal GP 125 dihargai Rp 100 ribuan per set (5 lembar). Ada juga yang punya kwalitas nomor dua yang dibanderol Rp 10 ribuan untuk satu lembar.

Selain motor di atas, buat pemilik Shogun 125 atau Suzuki Smash, kampas kopling juga bisa disubsitusi. Namun selain memiliki bentuk sama, soal harga juga enggak jauh beda.

“Demikian juga Suzuki RGR150 sama dengan TRS, Satria 120 4 speed sama dengan Smash. Serta Shogun 110 sama dengan Satria 120 5 speed,” jelas Anto sambil tertawa menunjukan gigi kerennya.

YAMAHA TIDAK BANYAK BEDA
KLIK - DetailBuat pecinta Yamaha, kampas kopling milik Crypton, Vega dan Jupiter atau Force 1 juga bisa saling tukar. Soal harga, kampas Jupiter dijual sedikit lebih mahal, Rp 27.500 (per lembar).

Kampas Vega atau Crypton serta F1-Z, dijual sekitar Rp 21 ribu untuk tiap lembarnya. “Selain empat motor itu, kampas kopling milik FR juga bisa dipakai. Malah, lebih tebal. Jadi lebih awet,” ujar Kardi yang juga diiyakan Kiki panggilan akrab Rifky.

Kampas kopling Yamaha L2 Super tempo doeloe, pula bisa saling tukar dengan RX-King. Jadi, antara generasi lama dan baru tetap bersahabat. Tidak saling bantai, melainkan saling substitusi silang.

Sil Sok Bocor

THUNDER 125 PAKAI A-100

Sekadar tambahan, pemilik Suzuki Thunder 125 pun nggak perlu khawatir. Pasalnya, Waluyo warga Petukangan Utara, Jakarta Selatan pemilik tunggangan jenis ini pernah mengakali sil sok depan bocor pakai punya Suzuki A-100. Dan hingga sekarang kondisi masih aman.

Bersihkan Setiap 7.500 km

Filter Oli Suzuki Thunder 125
Bersihkan Setiap 7.500 km


KLIK - DetailDi kelas sport tanggung, Suzuki Thunder 125 punya kelebihan unik. Bahkan mungkin bisa disebut sebagai pelopor. Tampak pada rumah saringan oil sump yang ada di bawah mesin. Desainnya tidak memikirkan kondisi saat ini, tapi masa mendatang.

Lha, kenapa bisa begitu? Begini maksudnya. “Jika ulir baut pembuangan oli mendadak slek, tak perlu repot bongkar mesin untuk tambah daging. Cukup bawa tutup saringan oil sump ke tukang bubut, lalu minta dibuat ulir baru,” jelas Rudolf O. S. dari bagian servis PT Indomobil Niaga International.

Keunikan lain, tutup rumah oil sump yang ada kawat kasa sebagai penyaring oli sebelum diisap pompa oli. Tutup itu diracik satu set dengan baut pembuangan oli. Sehingga sisa kotoran yang mengendap di bawah kawat kasa dengan mudah dibuang bersama saat ganti oli.

Ini bedanya dengan produk lain yang posisinya di tempat terpisah. Sehinga ketika mencapai batas waktu servis, proses pun semakin ringkas. “Saringan oil sump tetap harus dibersihkan. Biasanya dilakukan tiap 7.500 km sekali,” lanjut pria yang berkator di Jl. MT. Haryono, Jakarta Timur.

Soal cara servis tidak perlu lagi beli filter oli atau kawat kasa baru. Cukup buka tutup rumah oil sump dengan melepas 3 baut pakai kunci ring 8 (gbr. 1). Tapi sebelum dibongkar, oli di bak mesin dibuang lebih dulu lewat baut pembuangan oli.

Langkah selanjutnya, kendurkan 2 sekrup pengikat kawat kasa penyaring pakai obeng kembang ukuran sedang (gbr. 2). Tentu setelah tutup dibuka dan oli di bak mesin sudah terbuang. Baru deh kawat kasa yang kotor tadi dibersihkan dengan cara disembur pakai angin kompresor (gbr. 3). Wes..wes...

Nah, kalau sudah bersih kembalikan kawat kasa dan penutupnya seperti semula. KR15

source : http://www.motorplus-online.com

Tips Suzuki Thunder 125 Lepas Per Rocker Arm








Nggak sedikit mekanik umum yang mengeluh setel klep Suzuki Thunder 125. Karena ukuran kerenggangan katup isap dan buang kerap nggak sama. “Lantaran rocker arm klep buang dilengkapi per (gbr. 1),” ujar Kiky, mekanik Rizky Motor di Jl. Raya Peninggilan, No. 22, Ciledug, Tangerang.

Nah, karena per itu, maka rocker arm atau yang biasa disebut pelatuk klep terus tertekan (gbr. 2). “Akhirnya, karena tekanan per bikin susah memastikan setelan klep meski sudah pakai filler gauge. Efek lainnya malah bikin baut setelan klep cepat aus, lho,” beber Boski, panggilan beken Kiky. KLIK - Detail

Menurutnya lagi, itu per bisa aja dilepas. Pendapat serupa juga dikatakan Mathius Martin, punggawa Kem’s Brother di Jl. H Asmawi, Depok, Jawa barat. “Saya sudah sering melakukan. Malah konsumen bilang, akselerasi lebih oke,” ujar pria ramah itu. Selain karena setelan klep lebih akurat, noken as berputar lebih enteng.

KLIK - DetailMalah, nggak cuma itu. Proses starter jadi lebih mudah. “Terutama kalau Thunder masih pakai kick starter, jadi enteng,” sahut Martin.

Membuka per rocker arm mudah. Pastikan piston di TMA (Titik Mati Atas) alias top. Setelah itu, buka baut penahan cap (penutup) head cylinder yang nempel ke rangka pakai kunci ring 12 mm (gbr. 3).

Oh ya, sedikit info biar nggak salah buka. Soalnya, blok mesin atas Thundie 125 terdiri dari tiga bagian. Blok seher, kepala silinder dan tutup kepala silinder. Jadi, yang perlu dibuka cukup atas aja atau cap.KLIK - Detail

Langkah berikut buka baut kepala silinder pakai kunci ring 10. Setelah cap lepas dari kepala silinder, buka dua baut as rocker arm, masih pakai kunci sama atau obeng kembang (gbr. 4). Namun baiknya, gunakan kunci ring agar baut nggak slek alias dol.

Jika sudah, baru copot as pelatuk klep dari dudukannya pakai tang. Setelah itu, baru deh per bisa dilepaskan. Memasang cap-nya, sama seperti membuka. Hanya saja, ini kebalikannya.

Sil Klep Thunder 125 & 250

Sil Klep Thunder 125 & 250
Subsitusi Punya Bebek


Ada cara mudah sekaligus murah buat mengakali sil klep Suzuki Thunder 125 dan 250. Soalnya, jika peranti yang bertugas menjaga kerapatan batang klep itu rusak, oli mesin bisa masuk ruang bakar. Kapasitas pelumas berkurang dan tenaga mesin loyo.

“Mengakalinya, bisa pakai sil klep motor lain. Khususnya bebek. Bisa punya Yamaha Jupiter atau Kawasaki Kaze,” ujar Kiky, mekanik Rizky Motor di Jl. H. Mencong, Ciledug, Tangerang.

Jika sil klep Thunder 125 dijual sekitar Rp 16 ribuan, maka punya kedua bebek itu hanya Rp 5.000 aja. “Selain murah, barangnya juga mudah dicari, lho. Misal di bengkel umum,” kata Kiky yang sudah mencoba cara ini di Thunder pek jigo dan 250.

Nah, cara pemasangannya juga mudah. Pertama, buka baut kepala silinder pakai kunci 12 dan kunci 10. Setelah itu, lepaskan noken as. Jangan lupa mencopot rantai keteng. KLIK - Detail

Jika sudah, lanjut melepas empat baut pengencang kepala silinder dengan blok silinder pakai kunci 14 mm. Nah, berikutnya baru pisahkan head dan blok silinder.

Setelah head diturunkan, lepaskan per klep. Karena letak sil itu ada di dalam per. Sudah lepas? Jika iya, lanjut mencopot sil klep yang rusak. “Bisa pakai obeng pipih kok,” bilang Kiky.

Kelar itu, pasang kembali part yang terlepas, sama seperti kamu membuka. Hanya saja, ini kebalikannya, Bro. Tapi perhatikan tanda top di sproket keteng dan di magnet. Harus pas biar motor bisa hidup.

source : http://www.motorplus-online.com/articles.asp?id=9463

Tetap Murah di Tahun Kedua

Penjualan Suzuki Thunder 125 emang sugab alias bagus. Maklum dengan harga sekelas bebek 125 cc, kita sudah dapat motor sport gagah, pas buat cowok macho. Bagusnya lagi, perawatan juga nggak lebih mahal dibanding bebek. Masih terjangkau alias nggak bikin kantung jebol. Meski pun sudah masuk tahun pemakaian kedua.

“Yang rada sering ganti filter oli, memang umur pakai bisa sampai 8.000 km tapi disarankan dua kali ganti oli. Pasang filter oli baru apalagi untuk motor rutin dipakai tiap hari (gbr. 1),” buka Adi Fardinal, mekanik Suzuki Gedong Panjang di Jl. Gedong Panjang, No. 46B 7-9, Pluit, Jakarta Utara.KLIK - Detail

Tenang aja, harga filter oli Thunder 125 murah, hanya Rp 7.500 di bengkel resmi Suzuki. Oh ya komponen ini bisa pula dipakai untuk Suzuki Smash, Shogun 125, Arashi 125 hingga Satria F-150. Oh, common parts sih memang masih tetap murah.

KLIK - DetailBerikutnya, busi Thunder 125 label NGK CR8E juga disarankan diganti ketika lewat setahun atau 15.000 km (gbr. 2). Apalagi jika ada gejala mbrebet di kitiran atas atau bunyi nembak saat gas dilepas. Meski tak ada kebocoran knalpot atau setelan udara di karbu sudah pas.

Silakan cek kondisi filter bensin (gbr. 3). “Apalagi kalau sering isi bensin yang kurang jelas kualitasnya. Bakal cepat kotor tuh saringan bensin,” lanjut Adi.

Kalau elemen penyaring BBM tak juga jernih meski sudah dibersihkan atau ditiup angin kompresor, langsung beli yang baru aja. Itu daripada kotoran bablas turun ke mangkuk karbu. Banderol juga masih bersahabat, cuma Rp 12 ribu.KLIK - Detail

Kini fokus area setang, cek apakah penunjuk kecepatan bekerja normal. Kalau jarum penunjuk nggak bergerak, bisa dipastikan kawat kabel spidometer seharga Rp 36.500 sudah putus. Nggak usah diutak-atik lagi, tebus cable assy spidometer baru.

KLIK - Detail“Termasuk saat tuas kopling terasa keras saat ditarik, bisa jadi kabel kopling sudah tak bagus. Apalagi kabel kopling Thunder 125 ini punya banyak lekukan dari setang hingga mesin (gbr. 4),” yakin pria 30 tahun ini.
Jangan ragu ganti kabel kopling baru ketimbang tangan kiri pegal terus. Harga jual cable assy clucth label SGP (Suzuki Genuine Parts) sebesar Rp 28 ribu.

Terakhir, tengok area kiri roda belakang, dari sproket depan, rantai hingga gir belakang. Seumpama rantai tetap terlalu kendur meski setelan rantai sudah mentok dan gigi gir sudah tajam, pertanda saatnya ganti baru (gbr. 5).

Perinciannya untuk gir depan kena Rp 33.500. Trus sproket belakang dihargai Rp 78.700 dan rantai dibanderol Rp 89.400. Ingat beli yang orisinal SGP terjamin kualitasnya. Kalau yang abal-abal, nggak janji deh mutunya!
“Nah saat setel rantai baru, jaga ketegangannya antara 3-4 cm. Jangan kelewat kencang karena saat buntut motor turun kena beban rantai jadi terlalu tegang,” saran warga Ciracas, Jakarta Timur ini.
Tabel Belanjaan Thunder 125
Busi CR8E Rp 11.000
Filter oli Rp 7.500
Filter bensin Rp 12.000
Kabel kopling Rp 28.000
Kabel spidometer Rp 36.500
Gir depan Rp 33.500
Gir belakang Rp 78.700
Rantai Rp 89.400
Jumlah Rp 296.600

source : http://www.motorplus-online.com/articles.asp?id=9197

Atur Pelampung Thunder 125

Tips Kiriman
Atur Pelampung Thunder 125






Pemilik Suzuki Thunder 125 kerap bingung melihat jarum indikator bensin menyentuh garis merah. Pinginnya cepat isi bensin lagi. Kan takut kalo harus dorong motor. Tapi, begitu dilihat isi tangkinya secara langsung, kok terasa masih cukup banyak ya?

Coba cek dengan mengosongkan tangki. Posisi keran rest. Lho, kok masih ada sisa hampir 6 literan ya? Memang masih aman, tapi tetap hati bakal dag dig dug begitu melihat jarum indikator menyentuh garis merah.KLIK - Detail

Nah, biar kondisinya proporsional, Yudi anggota Thunder 125 Club punya cara. Mending bensin di tangki dikuras dulu. Trus buka dua baut tangki pakai kunci 10 ring (gbr. 1). Jangan lupa lepas soket kabel pelampung.

KLIK - DetailSetelah tangki kosong, lepas pelampung bensin membuka empat baut pakai kunci T 10 (gbr. 2). Setelah lepas tinggal atur sudut dari lengan pelampung hingga 90 derajat. Lebih presisi gunakan busur derajat (gbr. 3).

Pasang kembali seperti semula dan masukan bensin ke dalam tangki. Nah, saat ini jarum pelampung bakal geser ke tengah saat bensin tinggal 6 liter lagi. Nantinya, saat motor dipakai dan jarum indikator sampai garis merah lagi, bensin yang ada di tangki hanya tinggal 3 liter kurang. Jadi, jumlah bensin segitu masih sangat memungkinkan cari pom bensin.

source : http://www.motorplus-online.com/articles.asp?id=10343